Laman

Kisah Mistis : Misteri Cucian Piring Eps. 1

Berdasarkan kisah khayalan
   I presented to you
Kisah Mistis : Misteri Cucian Piring Eps. 1
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Hey, namaku Shinta. Aku dan ibuku baru saja pindah ke rumah baru kami. Kami hanya tinggal berdua karna ayahku sedang ada tugas di luar kota untuk 1 bulan lamanya. Rumah itu seperti rumah zaman dahulu, catnya sudah sedikit usang dan lantainya yang terbuat dari kayu itu sudah sedikit rapuh begitu juga atapnya. Aku bingung dengan ibuku kenapa ia memilih rumah yang seperti ini. Sudah terpencil , atapnya banyak yang bolong , dan banyak dedaunan berserakan di teras kami. 

Aku dan ibuku bekerja sama untuk membersihkan rumah ini agar terlihat bagus kembali, dimulai dari membetulkan atap yang bolong , mengecat ulang dindingnya , memperbaiki lantainya , dan menyapu teras kami. Dan semua kegiatan itu kami lakukan di tengah siang bolong dimana matahari seakan-akan tepat di atas kepala. 

Waktu menunjukkan pukul 19.00 kami sudah sangat kelelahan, kalian bayangkan 2 orang wanita mengerjakan yang seharusnya menjadi tugas seorang pria dalam satu hari. Bisa dibilang kami adalah " wanita perkasa" hm... meskipun begitu usaha kami seharian ini tidak sia-sia, kami berhasil menyulap rumah ini menjadi bagus kembali. Ibuku juga sudah menyiapkan beberapa hidangan yang siap untuk kami santap, aku tidak tahu kapan ibu masak karna sedari tadi aku hanya melihatnya menyapu halaman atau mungkin ibu masak saat aku membetulkan atap entahlah itu tidak terlalu penting.

Kami sudah selesai makan dan semua makanan ini sangatlah lezat memang tidak ada yang bisa menyaingi masakan ibu haha. "shin, habis ini kamu cuci semua piringnya ya. Ibu mau istirahat dulu capek nih", ibu menyuruhku mencuci semua piring ini malam ini dalam keadaan aku yang kelelahan seperti ini, yang benar saja!? aku harus membela diriku. "Besok sajalah bu shinta capek juga, mau tidur",belaku. "Sekarang!" oh baiklah ini saatnya aku mengalah aku hanya menganggukan kepalaku. Ibu meninggalkan ruang makan dan menuju ke kamar tidurnya. Dan sekarang aku sendiri...

Aku segera bergegas mengambil piring-piring kotor yang ada di meja makan dan membawanya ke wastafel. Aku tuangkan sabun cuci piring ke ember kecil yang sudah kuisi air dan kukocok dengan spongenya. Kumulai mencuci piring itu sambil sesekali aku melihat ke jendela yang berada di dekat wastafelku. Di balik jendela itu aku bisa melihat pohon yang besar yang ada di halamanku. Di pohon itu juga ada ayunan yang tergantung elok , kurasa besok aku akan menghabiskan waktuku disana.

Aku kembali melanjutkan mencuci piring, cucian piringku hanya tinggal sedikit lagi. Dan aku terasa asing dengan piring yang terakhir. Piring berwarna putih dengan bunga-bunga berwarna merah dipinggirnya. Kurasa kami tidak pernah memiliki piring seperti ini dan kami tidak memakainya saat kami makan kenapa bisa ada disini? Ah sudahlah, mungkin itu hanya perasaanku saja. Kuambil piring itu dan kugosok dengan sponge, aku merasa tidak enak bulu kudukku tiba-tiba saja berdiri seperti ada seseorang yang berdiri tepat dibelakangku dan memanggil-manggil namaku. Itu seperti bisikan "shin...  shinta...shin.." tubuhku gemetar dan kaku, jantungku berdetak begitu kencang, mulutku juga tercekat sehingga aku tidak bisa berteriak. Aku hanya bisa diam sampai aku mencoba untuk membalikkan badanku untuk melihat siapa yang ada dibelakangku. Dan ternyata tidak ada apa-apa aku bernapas lega. Lalu aku kembali membalikkan badanku dan alangkah terkejutnya aku! aku melihat ada bayangan putih yang melintas cepat di jendela. Aku melompat terjungkal kebelakang dan aku berteriak "AAAAAAAAAAA".


Ibuku berlari cepat menghapiriku. "Ada apa shin!? kenapa kamu teriak-teriak gini!?",tanya ibu. Aku hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan ibu. "Shinta! kamu kenapa!?" aku kaget dengan teriakan ibu yang seperti itu "aku tidak apa-apa bu tadi cuma ada kecoa lewat" aku terpaksa bohong karna aku tidak mau membuat ibu takut dan akhirnya kami harus meninggalkan rumah itu sekarang juga. Ibuku memang seperti itu kalau sudah ketakutan. "oh cuma kecoa ibu kira ada apa, yasudah kamu pergi tidur saja sana sudah malam", suruh ibu padaku dan lagi-lagi aku hanya menganggukan kepalaku. Aku segera pergi ke kamar tidurku dan meninggalkan piring terakhir itu dan berniat mencucinya esok pagi.

Esok paginya badanku terasa lebih segar mungkin itu karna tidurku yang nyenyak dan aku berhasil melupakan kejadian tadi malam. Aku segera pergi ke wastafel itu dan mencuci piring yang kemarin karna aku takut ibu akan marah karna menyisakan satu piring kotor karna hanya sebuah kecoa, iya itu kalau menurut alibi ku saja tapi kalau yang sebenarnya? pasti ibu akan langsung meminta kami untuk pindah dari rumah itu. Saat aku lihat ke wastafel itu, piring itu sudah tidak ada! oh tenanglah mungkin ibu sudah mencucinya dan sudah menyimpannya di lemari, tapi tumben sekali ibu melakukan itu. Ah sudahlah, bukankah itu bagus?

Ini adalah saat makan malam, dan seperti biasa ibu pasti menyiapkan hidangan yang lezat dan banyak. Disamping kenikmatan itu aku berpikir nanti aku akan mencuci piring sebanyak ini malam ini dan sendirian, eh tapi tadi siang saat aku mencuci piring tidak terjadi apa-apa mungkin kemarin itu hanya imajinasiku saja. 

Kami sudah selesai makan dan seperti biasa ibu menyuruhku untuk mencucinya dan tentunya ibu langsung tidur. Entahlah saat aku sampai di wastafel dan membawa piring-piring kotor tadi aku sudah melihat piring yang kemarin terkahir aku cuci sudah terpampang disitu. Mungkin ibu yang menaruhnya berpikirlah positif shin. Baru saja aku ingin mengambil sabun cuci itu dan "HOAMMMM ah aku ngantuk sekali, besok sajalah mencucinya. Akan kucuci pagi-pagi sekali supaya ibu tidak tahu kalau malam ini aku tidak mencucinya" aku langkahkah kakiku meninggalkan wastafel itu dan beranjak ke kamar tidurku.

Besok paginya aku langsung berlari ke dapur untuk mencuci piring itu karna aku telat bangun dan HAH!? kemana piring-piring itu? kenapa hilang? aku langsung membuka lemari piring dan kulihat piring-piring itu sudah tertata rapi disana. Mana mungkin ini bisa terjadi, siapa yang mencucinya? hm... mungkin ibu. Aku memang melihat pagi ini ibu sudah menyapu di halaman depan wah tumben sekali ibu tidak memarahiku dan malah mencuci piring-piringnya. Kalau begini terus aku tambah sayang sama ibu haha..

Malam ini juga sama aku memutuskan untuk besok pagi mencuci piring itu. Dan esoknya aku kaget melihat piring-piring itu sudah tertata rapi. Beberapa hari berikutnya juga kejadiannya sama seperti itu sampai 1 minggu. Aku pikir itu semua ibu yang melakukannya, kalau satu atau dua hari seperti itu sih wajar mungkin ibu ingin memberikan kejutan. Kejutan? ulang tahunku saja sudah lewat. Baiklah ini cukup janggal aku harus menanyakan hal ini dengan ibu.

Aku temui ibu yang sedang asik duduk di sofa dan membaca majalah fashion. "ibu, aku ingin menanyakan sesuatu padamu?"tanyaku padanya. Ibu menaruh majalah yang sedang dibacanya dan menatapku "ingin tanya apa?nampaknya serius". "ehmm apa akhir-akhir ini ibu yang mencuci semua piring itu saat pagi hari?"
 "HAHAHAHA kau ini bercanda ya?"ibu tertawa sangat geli.
 "Aku sedang tidak bercanda bu. Jawablah yang serius"
 " Oh, baiklah hahaha. Aku tidak mencucinya hun itukan sudah tugasmu"
 " APA!?"
 " HAHAHAHA apakah kau mencoba membuat lawakkan? kenapa mukamu shock begitu hahaha mukamu    sangat lucu "
 " Ta-ta-tapi aku juga tidak mencucinya bu!"
 " HAHAHA sudahlah hun jangan buat ibu tertawa sudah jelas aku melihatmu mencucinya setiap malam"
 " AP-APA!? tapi aku tidur malam itu!"
 " Sudahlah jangan bohong hahahaha lebih baik kau bersihkan kamarmu, kotor sekali ibu jijik melihatnya" ibu langsung beranjak dari sofa dan meninggalkanku.

Sekarang aku berada di kamarku, aku sudah selesai membereskannya ya memang benar kamarku kotor sekali. Tadi saja aku menemukan ipodku sudah menjadi gantungan pintu. Aku termenung diatas kasurku, aku bingung sebenarnya apa yang sedang terjadi, ibu bilang aku yang mencucinya tapi kan jelas-jelas aku tidur malam itu. Apa mungkin aku sleepwalking? kalau bukan aku akan membuktikannya malam ini. Aku akan melihat siapa yang sebenarnya mencuci piring itu. Aku tidak akan tidur malam ini!

Baiklah inilah saatnya, waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 aku sedang tiduran di kamarku. Loh kok tiduran? ya karena kamarku dekat dengan dapur jadi jika ada yang mencuci piring suaranya akan kedengaran dan aku langsung berlari kesana dan melihat siapa yang mencuci daripada aku harus berdiri di depan wastafel dan menunggu itu melelahkan. Aku sangat mengantuk di atas kasurku, sering kali aku memejamkan mataku dan kembali membukanya karna aku takut tertidur. Dan tiba-tiba aku aku mendengar bisikan didekat telingaku, bulu kudukkupun berdiri "shinta... shin... come here.. follow me.." bisikan itu terus mengiang-ngiang di telingaku. Tubuhku terangkat secara tiba-tiba dan pandanganku gelap kurasa mataku menutup. Kucoba untuk membuka kelopak mataku tapi tidak bisa ini sulit sekali. Kurasakan tubuhku berjalan sendiri menuju ke wastafel itu. Bisikkan itu terus mengiang-ngiang di telingaku " follow me.. folow me... follow me... follow me on twitter...." sampai aku bisa merasakan tanganku mengambil sesuatu. Kucoba membuka mataku dan akhirnya bisa! Kulihat aku telah menggengam piring yang waktu itu terakhir aku cuci. Piring yang berwarna putih dengan bunga-bunga warna merah dipinggirnya. Dan tiba-tiba ada sebuah tangan keluar dari piring itu!! tangan manusia dan berlumuran darah!! tangan-tangan itu seperti ingin menarikku ke dalam piring itu. Bisikkan-bisikkan tadi sekarang berubah menjadi teriakkan "FOLLOW ME!!!!!" aku pun menjerit "AAAAAAAAA" tapi seakan-akan tidak ada orang di rumah ini tidak ada yang mendengarku berteriak! dan kedua tangan itu berhasil menarik tubuhku kedalamnya.

Dan sekarang aku sudah sampai di suatu tempat, aku tidak tahu ini dimana. Bangunan ini seperti kastil dan benar-benar tidak terawat, banyak sekali sarang laba-laba di sudut-sudut bangunan ini. Aku memandang kedepan dan aku melihat ada kursi goyang yang disana sudah ada seorang wanita yang duduk manis membelakangiku. Rambutnya berwarna hitam panjang dan sangat berantakan! dan warna kulitnya sangat pucat dan ada banyak darah yang melumuri tubuhnya!. Dia tampak sedang bernyanyi dan tentu saja nyanyian itu terdengar sangat menyeramkan dan terdengar jelas di telingaku!

"HAHAHAHAHAHA" tiba-tiba saja wanita itu tertawa sangat kencang. Aku tidak bisa merasakan tubuhku lagi badanku terasa gemetar jantungku berdetak hebat. Wanita itu membalikkan badannya dan menatap tajam ke arahku sangat mengerikan! air mataku pun menetes, aku menangis ketakutan. Wanita itu turun dari kursinya dan berjalan cepat ke arahku. Bukan berjalan sih lebih tepatnya merayap! dia sekarang berada tepat di depan wajahku!
 "Apa yang kau inginkan dariku!? kenapa kau membawaku kesini!?"kuberanikan diriku untuk bertanya padanya.
 "HAHAHAHA, aku ingin membunuhmu!"
 " Kenapa!? apa salahku!?"
 "Kau telah mengganguku!"
 " Mengganggu apa!? aku tidak merasa mengganggumu!?"
 " Jangan pernah mencuci di wastafel itu lagi! itu tempatku!!aku sangat benci orang yang mengganguku!"
 " Lalu apa yang harus aku perbuat?"
 "Tidak ada! kau tidak perlu berbuat apa-apa! karna saat ini juga kau akan mati!"
 wanita itu mengambil pisau yang ada dibelakangnya dan menancapkan pisau itu ke dadaku. "AAAAAA" aku menjerit kesakitan.
 " AKU AKAN KEMBALI MEMBUNUHMU!!!" aku berusaha teriak kepadanya dengan menahan rasa sakit di dadaku aku tahu itu hanya teriakan dan perkataan bodoh mana bisa aku membunuh iblis.
 " HAHAHA  sini kalau bisa! bangun! bangun!"
 "shinta bangun! bangun!bangun udah jam 7!"
Dan tiba-tiba saja suara itu berubah menjadi suara ibuku. "Shinta bangun! nanti kamu telat sekolahnya!" hah sekolah?! sejak kapan di dunia iblis ada sekolah? lalu aku membuka mataku dan aku tersadar kalau yang semua tadi itu cuma mimpi. Oh baiklah mimpi terburuk........

 Bersambung

Wahahahaha udah seru gitu taunya malah cuma mimpi. Kira-kira  apa yang bakal terjadi selanjutnya ya? liat aja nanti di episode kedua :P. Eh yang bikin cerita mau curhat bentar ehem hem. Jadi, gue bikin cerita ini terinspirasi pas gue lagi nyuci piring jadi ya gitu deh ceritanya wakakak maap ya kalau gak jelas dan kurang serem maklum belom pro wahaha. Buat adek-adek yang bunuh-bunuhan tadi bohongan kok pisaunya itu dari plastik meskipun begitu jangan di contoh ya! btw gue yang bikin ceritanya gue yang ketakutan juga-_- wehehe oke deh gitu aja tunggu ya episode keduanya! makasih yang udah mau baca...

catatan : hun               = semacam panggilan sayang ke anak
             sleepwalking = berjalan saat tidur

Tidak ada komentar :

Posting Komentar